Translate

Plugin Pengikut

Sabtu, 07 Mei 2016

BERANI TAMPIL BEDA


berani-tampil-beda
Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.” 2 Timotius 2:22
Dalam perkembangan jaman yang semakin cepat di era globalisasi saat ini membuat anak-anak muda berusaha tampil dengan mengikuti tren yang sedang berkembang. Kecenderungan anak-anak muda adalah berusaha untuk bisa mendapat pengakuan dari lingkungan sekitarnya. Mereka berusaha agar dapat diterima dalam lingkungan pergaulannya yaitu dengan cara mengikuti tren yang ada saat ini. Jika mereka tidak mengikuti tren yang sedang berkembang, maka mereka akan dianggap ketinggalan jaman dan kurang pergaulan.
Banyak hal yang bisa dianggap tren bagi anak muda, mulai dari cara berpakaian, cara berbicara, cara berdandan/bergaya, gaya hidup, tempat jalan-jalan, tempat hiburan, tempat berbelanja, barang-barang mewah, musik, film, teknologi gadget, internet, bahkan sampai kepada kebiasaan buruk yaitu merokok hingga kepada dunia gemerlap (kehidupan malam).

Tekanan dari teman-teman sering dialami bagi anak-anak muda yang tidak mau mengikuti tren-tren itu. Bukan suatu hal yang mudah untuk menolak atau tidak mengikuti tren yang ada.
Sebagai anak muda yang mengenal Tuhan, tentunya harus dengan cermat mengikuti tren-tren yang ada. Anak-anak muda harus pintar-pintar memilih tren apa yang baik dan apa yang tidak baik bagi mereka, agar tetap berjalan dalam kehendak Tuhan dan tidak menyimpang dari jalanNya.



Bagaimana agar anak-anak muda dapat tetap di dalam Tuhan dan berani tampil berbeda dengan dunia ini?
1. Hidup sesuai dengan Firman Tuhan

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu. ” Maz 119:9




Hanya dengan Firman Tuhan-lah seorang anak muda dapat mempertahankan jalannya sesuai dengan kehendak Tuhan. Firman Tuhan akan menerangi setiap sisi kegelapan yang ada. Tuhan akan memberi hikmat bagi anak-anak muda, tren apakah yang sesuai dan tidak sesuai dengan kehendakNya.

Tidak mengikuti tren yang tidak sesuai dengan jalanNya bukan berarti akhir dari kehidupan. Tetapi ketika anak muda memilih untuk tidak mengikuti tren yang ada dan lebih mementingkan kehendak Tuhan dalam dirinya, maka dia akan memperoleh harta yang paling berharga di dunia ini.
Menjadi umat Tuhan bukan berarti kita menjadi orang yang kurang pergaulan, tetapi lebih kepada menjadi orang yang mempunyai integritas untuk menyatakan ya di atas ya dan tidak di atas tidak. Menjadi orang yang berani untuk menolak ajakan maupun kebiasaan yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dan siap menerima segala resiko dengan menolak ajakan tersebut.

2. Menjauhi Hawa Nafsu
Dalam 2 Timotius 2:22 jelas sekali dikatakan untuk menjauhi segala nafsu orang muda. Segala keinginan untuk memenuhi hawa nafsu hanyalah membawa kepada kebinasaan. Hawa nafsu akan terus menyerang kehidupan anak-anak muda. Oleh karena itu setiap keinginan yang muncul haruslah diserahkan kepada Yesus Tuhan. Tidak setiap keinginan harus dimiliki saat itu juga atau bahkan ada keinginan-keinginan tertentu yang harus ditolak karena tidak sesuai dengan FirmanNya.
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. ” 1 Yoh 2:16
Mintalah kepadaNya agar Dia memberi kekuatan untuk dapat menolak setiap hawa nafsu yang ada.

Berjalanlah sesuai dengan Firman Tuhan, dan tetap setia dalam setiap langkah yang diambil baik dalam pergaulan maupun aktifitas apapun. Hidup di dalam kasih Tuhan dan tetap memelihara damai di dalam kehidupan kita.

3. Menjadi Teladan
Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.” 1 Tim 4:12
Sebagai anak muda bukan berarti tidak bisa menjadi teladan. Justru selama menjalani masa muda harus mulai bisa menunjukkan bahwa kita adalah teladan yang patut ditiru baik dalam perkataan, tingkah laku, kasih kepada sesama, kesetiaan kepada Tuhan dan dalam kesucian hidup yang berani untuk menolak segala kecemaran yang ada.
Tuhan akan memampukan setiap anak muda agar dapat hidup seturut dengan kehendakNya sehingga dapat menjadi teladan bagi teman-teman pergaulannya.

Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda.

Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang. ” Maz 127:4-5

MEMBERI DENGAN KASIH


Bacaan: Matius 5:38-48

Berilah kepada orang yang meminta kepadamu...- Matius 5:42


Di tengah era globalisasi dan kemajuan zaman yang semakin pesat ini ada juga sebagian orang yang kurang beruntung. Orang-orang seperti ini terpaksa harus 
berusaha minta belas kasihan orang lain dengan mengemis. Berbagai cara digunakan oleh orang-orang ini untuk menarik simpat orang lain agar mau memberi. Mulai dari pura-pura sakit dan dengan penampilan yang memprihatinkan. Bahkan ada pengemis yang menyewa bayi untuk menarik belas kasihan orang kepadanya, biasanya dalam sehari pengemis ini memberi uang tiga ribu sampai lima ribu untuk bayi yang disewa! Salah satu desa di kota Brebes terkenal dengan nama desa pengemis, karena pada musim-musim hari raya tertentu mereka memilih mengemis di kota-kota besar daripada bekerja di desa.
Bila diperhatikan dengan seksama, sesungguhnya sebagian dari orang-orang ini ada yang tidak berkekurangan. Namun karena memiliki mental meminta-minta, maka jadilah mereka pengemis. Lepas dari hal ini, kita pun tahu bahwa banyak juga dari antara mereka yang memang hidup di bawah garis kemiskinan. Lalu bagaimana respon kita saat mereka berdiri di depan kita untuk meminta-minta? Tanpa harus menaruh curiga yang berlebihan atau berprasangka yang tidak-tidak, sudah seharusnya kita yang identik dengan kasih bisa memberi sesuatu kepada mereka.
Selain itu, bukankah kita juga tidak akan pernah mau berada di posisi mereka untuk menjadi peminta-minta? Bersyukur sebab Firman Tuhan berkata bahwa tidak dibiarkan orang benar ditinggalkan dan anak cucunya tidak akan pernah meminta roti. Kita tidak perlu memiliki mentalitas seorang pengemis yang selalu meminta-minta dan mengharapkan belas kasihan orang lain. Pada saat yang sama tak perlu kita menghakimi atau menjadi benci dengan pengemis yang sedikit banyak cukup merepotkan kita. Praktekkanlah hidup di dalam kasih. Bagikanlah berkat kepada sesama kita. Tidak ada sesuatu yang lebih indah daripada kita memberi arti penting bagi sesama kita.
Hiduplah di dalam kasih. Ada keindahan di dalam berbagi, termasuk ketika kita memberi dengan kasih.