Terima Kasih Untuk Salib MU
Yohanes 3:16
"Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."
Terasa familiar dengan judul kali ini? Betul, judul tersebut saya ambil dari judul lagu ciptaan Jonathan Prawira. Mungkin itu adalah lagu lama namun bagi saya kebaktian kenaikan TUHAN YESUS, 9 Mei 2013 kemarin adalah pertama kalinya saya mendengarkan lagu tersebut.
Tidak tahu mengapa, tetapi seolah-olah pengorbanan YESUS di kayu
salib menjadi sebuah sejarah yang biasa bagi orang Kristen. Mungkin saja
itu karena kita sudah mendengarnya berkali-kali sejak kecil hingga
dewasa sehingga kata-kata YESUS disalib itu menjadi hal yang biasa. Namun tahukah kita bahwa kejadian tersebut adalah kejadian yang luar biasa?
Suatu kali
Jim Caviezel, pemeran
YESUS pada film
The Passion of the Christ, menjalani adegan hukuman cambuk di film tersebut. Agar terlihat nyata maka
Mel Gibson, sang sutradara pada saat itu, menggunakan cambuk asli, namun tentu
Jim Caviezel
tidak benar-benar menerima cambuk tersebut, di punggungnya diletakkan
sebuah kayu triplek sehingga cambuk tersebut tidak akan mengenai
tubuhnya.
Namun secara tidak disengaja cambuk itu meleset dan mengenai punggungnya hingga membuat luka sebesar 13
inch. Seketika itu juga marahlah
Jim Caviezel dan memaki-maki lawan mainnya dan beberapa kali mengucapkan makian ala
Amerika. Namun malam itu saat beristirahat di hotelnya,
Jim Caviezel mulai merenungkan bagaimana
YESUS yang adalah
ANAK ALLAH harus menerima siksaan tersebut ganti dirinya dan tidak ada satu makian yang
YESUS ucapkan bagi mereka yang menghina, memaki, memukul, meludahi namun yang
YESUS lakukan adalah memohon pengampunan bagi mereka kepada
BAPA. Saat itu
Jim Caviezel mengalami pertobatan.
Ya,
YESUS telah mati bagi kita, mungkin itu hal yang biasa bagi kita, coba kita kembali merenungkan siapakah
YESUS, maka salib berbicara banyak hal.
YESUS adalah
RAJA namun manusia memperlakukan
YESUS seperti binatang.
YESUS tidak berdosa namun manusia memperlakukan
YESUS seperti penjahat. Namun apakah yang
YESUS lakukan?
YESUS menyerahkan diri
NYA kepada maut dan tidak melawan walaupun kuasa
NYA mampu, namun karena kasih
NYA yang besar kepada kita lah yang membuat
YESUS mau merendahkan diri untuk menerima maut. Tetapi dimanakah kekuatan maut?
YESUS bangkit mengalahkan maut dan membawa kemenangan bagi kita semua.
1 Korintus 15:55
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Jika kita sudah sangat paham akan arti dan seberapa besar pengorbanan YESUS di kayu salib, masih bisakah kita berbuat dosa? Tidak pernah sekalipun YESUS meninggalkan kita, bahkan saat kita terjatuh dan sudah dalam genggaman dosa YESUS tetap lebih dahulu menghampiri dan memeluk kita dengan cinta AGAPE, masih pantaskah kita dihadapan NYA?
Jujur, saya pribadi malu saat berdoa dan meminta ampun segala dosa yang
saya lakukan. Setiap hari saya berdosa dan setiap hari saya meminta
ampun, saya merasa diri saya sebagai seorang penjilat yang memanfaatkan
kasih setia dan kesabaran TUHAN. Tetapi kembali lagi karena kasih dan anugerah NYA saya masih boleh merasakan hubungan yang intim dengan DIA. Namun saya terus berjanji dan berusaha untuk terus dapat berjalan di jalan NYA dan kalaupun saya harus jatuh saya akan selalu bangkit sehingga DIA boleh bangga kepada saya. Apalagi yang dapat kita banggakan kepada YESUS selain daripada kesetiaan kita? Bukankah kekuatan, kepandaian, kekayaan kita adalah pemberian DIA?
Marilah kita bersama-sama belajar untuk boleh kembali merenungkan
besarnya pengorbanan YESUS di kayu salib menggantikan kita, dan marilah
belajar untuk kita boleh menghargai kasih setia NYA kepada kita dengan
kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan hidup, yang kudus,
dan yang berkenan kepada NYA.